Deskripsi | : Minyak sawit merah (Elaeis guineensis) memiliki kandungan fitonutrien yang tinggi dan berpotensi untuk digunakan dalam pembuatan shortening sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan shortening konvensional. Selain itu, proses interesterifikasi enzimatis mampu menghasilkan produk shortening bebas asam lemak trans. Namun, proses interesterifikasi enzimatis sendiri, menghasilkan produk dengan kandungan lemak padat yang terlalu tinggi, sehingga membutuhkan pencampuran/blending dari fraksi minyak yang lebih cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek rasio campuran yang digunakan antara minyak sawit merah terinteresterifikasi enzimatis (RPO-EIE) dan minyak sawit merah (RPO) sebagai basis minyak dalam pembuatan shortening, dengan rasio 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40 (RPO-EIE:RPO). Analisis fisikokimia meliputi angka peroksida, kadar asam lemak bebas, angka asam, kadar air, profil warna, kadar beta-karoten, dan aktivitas antioksidan digunakan sebagai parameter dalam penentuan rasio formulasi terbaik. Dari parameter tersebut, didapatkan rasio 80:20 (RPO-EIE:RPO) merupakan rasio paling optimal sehingga dilakukan karakterisasi lebih lanjut. Hasil Karakterisasi menunjukkan bahwa 80:20 (RPO-EIE:RPO) memiliki kandungan asam lemak dominan berupa asam lemak oleat (37,36%) dan asam palmitat (33,38%), serta memiliki performa krim dan kekerasan yang lebih rendah dibandingkan shortening komersial. |